Selamat Membaca,
***
Kelihatannya hujan semakin deras, membuat orang-orang enggan
untuk keluar rumah. Yah, begitulah.
Perkenalkan namaku Star, aku adalah seorang siswa SMP yang sangat gemar
menggambar. Hidupku selalu berubah-ubah, kadang datang hari yang cerah, namun
kadang badai pun melanda hatiku.
Di
Sekolah aku punya teman yang sangat dekat denganku, hah bias dibilang sahabat,
begitulah. Namanya ‘Sky’, dia cowok popular, sebenarnya aku memendam perasaan
padanya, tapi aku tak mungkin bersamanya selamanya, dia kan popular, banyak
cewek di sekolah yang mengharapkannya.
“Woee,
ngapain ngelamun?” suara Sky memecahkan lamunanku. “Ah, hah, ndak, kamu tu
merusak ketenangan orang aja” kataku padanya. “Huh, jangan ngambek dong Star, kan
Cuma bercanda, hehehee” katanya padaku, dank u hanya membalasnya dengan
senyuman. “Sky” tiba-tiba seseorang menepuk punggung Sky dari blakang. Ternyata
itu Rose, orang tercantik di Sekolahku. “Mmm, maaf Star, bisa kupinjang Sky sebentar?” tanyanya padaku, “Oh,
tentu, bawa aja!” kataku. Dia pun menarik tanggan Sky dan membawanya pergi,
tapi entah mengapa aku ingin sekali membuntuti mereka. Akhirnya aku memutuskan
untuk mengintip mereka.
“Sky,
ku mohon terimalah cintaku, aku benar-benar tulus mencintaimu!” kata Rose
sambil memeluk Sky, aku tersentak kaget. Entah mengapa hatiki terasa sangat
sakit, air mataku mulai melinang. Aku tak tahan lagi, ku berlari, meninggalkan
tempat itu. Aku menuju taman sekolah, ditemani hujan aku menangis. Basah, ya semua
tubuhku jadi basah diguyur hujan, hujan yang semakin deras seakan-akan membuatku semakin bersemangat untuk menangis.
“Star
always in Sky, and Sky always with Star” sebuah bisikan ditelingaku, memecahkan
tangisku. “Sky?, kenapa kamu disini?” tanyaku sambil mengusap air mataku. “Ah,
sudahlah, aku tau kamu cemburu, iya kan?” tanyanya sambil tersenyum padaku.
“Huh, jangan ke gr’an kamu!” kataku sambil memalingkan wajah. Tiba-tiba Sky
memelukku dari belakang “Ssudahlah, jangan menangis lagi, kau tau aku tak akan
memilih orang selain kamu, hanya bintang yang boleh memenuhi lagit. Katanya
sambil memelukku, dengan hangat, hangat, dan sangat hangat, hingga
menghangatkan dinginnya hujan ini.
0 komentar:
Posting Komentar